Minggu, 03 Januari 2016

Geostrategi Indonesia


BAB II 
                                     GEOSTRATEGI INDONESIA

A.   Pengertian Geostrategi
Geostrategi adalah cara untuk mempertahankan kehidupannya, eksistensinya dan untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan nasionalnnya. Menurut Sir Balford Mackinder (1861-1947) guru besar Geostrategi universitas London teori yang dikembangkan tentang “Geostrategi continental”, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh Negara-negara maju maupun Negara-negara berkembang.
Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu yang menggunakan dan mengembangkan kekuatan-kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan) untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan sebelumnya.
Geostrategi  Indonesia ini haruslah pula bersifat dinamis, agar selalu dapat mengikuti perkembangan keadaan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang selalu berubah-ubah.
Bagi bangsa Indonesia Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan atau bahkan dokrin pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan nasional.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka perkembangannya Geostrategi Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbebtuk dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama bahkan terletak dalam teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan laut.
Berdasarkan prinsip yang Geostrategi yang  dikembangkan oleh Rudolf Kjelle, Karll houshoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan Geostrategi demi kepentingan militer, bagi bangsa Indonesia geostrategi di Indonesia dikembangkan demi tujuan bangsa dan Negara Indonesia yang bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan bersama.
Oleh karene itu Geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam memanfaatkan segenap konstelasi geografi Negara Indonesia dalam menentukan kebijakan, arahan serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan berdasar asas kemanusiaan dan keadilan Geostrategi Indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk tujuan politik, dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional.














B.  KETAHANAN NASIONAL
1.     Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak lansung membahayakan intgritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia.
Istilah Ketahanan Nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an. Istilah Ketahanan Nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh Presiden pertama RI Ir.Soekarno.kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara khusus untuk mengembangkan gagasan Ketahanan Nasional.
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya dan untuk mewujudkan dan cita-cita dan tujuan nasionalnya harus memiliki suatu ketahanan nasional, bagi bangsa Indonesia ketahanan nasional dibangun di atas dasar fisafah bangsa dan Negara Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila tidak hanya merupakan hasil pemikiran seseorang saja, melainkan nilai-nilai pancasila telah hidup dan berkembang dalam kehidupan objektif bangsa Indonesia sebelum membentuk suatu persatuan hidup yang disebut Negara menurut Notonegoro disebut sebagai Kausa materialis pancasila.



2.     Konsepsi ketahanan nasional
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan Negara dapat bertahan,  kuat menghadapi ancaman, gangguan, dan hambatan dan tantangan.
Sejarah Ketahan Nasional suatu bangsa dilatar belakangi oleh  :
a.       Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan Negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan hidup nya.
b.      Kekuatan apa yang harus di miliki oleh suatu bangsa dan Negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidup nya, meskipun mengalami berbagai gangguan hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c.       Ketahan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan.
Unsur Ketahanan Nasional  model Indonesia mencakup beberapa aspek yaitu a. Aspek Alamiah yang meliputi :
1.      Letak geografis negara
2.      Keadaan dan kekayaan alam
3.      Keadaaan dan kemampuan penduduk

b.      Aspek Kemasyarakatan yang meliputi :
1.      Ideologi
2.      Politik
3.      Ekonomi
4.      Sosial budaya dan hankam
5.      Pertahanan dan keamanan
Unsur–unsur tersebut yang meliputi alamiah karena jumlahnya tiga, maka disebut sebagai tri gatra, sedangkan aspek kemasyarakatan dinamakan panca gatra, karena jumlahnya lima.Keseluruhan unsur secara sistematik yang membagi kehidupan nasional dalam delapan aspek tersebut disebut asta gastra.
3.     Asas-asas Ketahanan Nasional
1.      Asas kesejahteraan dan keamanan
keduanya adalah hal mendasar merupakan kebutuhan yang mendasar dan esensialbagi manusia, sebab tanpa kesejahteraan dan keamanan kehidupan nasional tidak dapat berlangsung.
2.      Asas Kompheresif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Perwujudannya dalam persatuan dan perpaduan yang seimbang,serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, bangsa dan bernegara. Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya.
3.      Asas Mawas ke dalam dan ke luar
a.      Mawas ke dalam
Tujuannya untuk menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri, berdasarkan nilai kemandiriannya untuk meningkatkan derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b.      Mawas ke luar
Tujuannya untuk mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling interaksi ketergantungan dengan dunia internasional. Semua itu harus mampu mengembangkan kekuatan ketahanan nasional agar dapat memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal. Namun berinteraksi dengan saling menguntungkan tetap diutamakan.

4.     Sifat-sifat Ketahanan Nasional
1.      Mandiri
Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integrasi dan kepribadian bangsa.
2.      Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat maupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
3.      Berwibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasinal Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan Negara Indonesia
4.      Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif  dan antagonis tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa

5.     Tantangan dan Pembinaan Ketahanan Nasional
Pada dasarnya pembinaan ketahanan nasional secara eksplisit adalah pembinaan keuletan dan ketangguhan bangsa, karena ketangguhan dan keuletan adalah unsur-unsur dari ketahanan nasional (R.M sunardi , 2004). Pembinaan tannas tersebut meliputi delapan gatra yang dalam kenyataanya memiliki tantangan yang makin kompleks.Antara realitas bangsa dengan kondisi ideal ketahanan nasional belum sepenuhnya terwujud.
a.      Aspek Demografis
Permasalahan fundamental dalam konteks penduduk adalah tidak adanya pengendalian pertumbuhan penduduk, tidak meratanya distribusi penduduk, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya fasilitas pendidikan, jaminan sosial kesehatan masyarakat dan kerawanan konflik horizontal.
b.      Aspek Geografi
            Ancaman yang muncul dalam konteks Geografis adalah masalah wilayah perbatasan, penduduk diwilayah perbatasan, pemanfaatan pulau-pulau terluar, masalah garis batas wilayah Negara dan pembangunan diwilayah atau posisi strategis.Masalah wilayah Negara tentu hal yang penting dan sangat subtantif dalam berbicara Negara.
            Apalagi jika kita melihat beberapa tahun kebelakang.Lepasnya pulau sipadan dan Lingitan telah menorah luka dalam penegakan kedaulatan wilayah Negara.Perlu smart diplomation yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan bahwa ini adalah kedaulatan kita, ditempatkanlah pos-pos TNI disana untuk mempertahankannya.Pengelolaan sumber daya dipulau terluar wajib dilakukan.Upaya pemerintah memberikan bagi pulau-pulau yang belum terjamah dan terluar harus ditindak lanjuti dengan pemanfaatan potensi alam di pulau-pulau tersebut.
c.       Aspek Sumber Daya Alam
Aspek ketahanan nasional yang tak kalah penting adalah pengelolaan sumber daya alam Indonesia.Masalah yang menjadi potensi ancaman bagi Sumber Daya Alam kita adalah mengeksploitasi sumber daya alam yang hanya berorientasi pada keuntungan ekonomis semata (profot oriented).Sehingga eksploitasi dilakukan dengan tidak mementingkan keanekaragaman biologis dan lingkungan.Sehingga pentingnya peran pemerintah dalam Aspek SDA di Indonesia agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
d.      Aspek Ideologi
Aspek terpenting dari ketahanan nasional adalah ideologi Negara.Ditengah globalisasi saat ini yang menguburkan batas-batas wilayah, kebudayaan.Interaksi antar bangsa membebtuk suatu sistem global.Analisis sosial politik ini sangat logis dan empiris karena eksistensi Negara-bangsa saat ini mulai terkurangi karena mudahnya perangkat tekhnologi, informasi dan komunikasi, menggantikan perangkat politik sosial dan kebudayaan dari suatu Negara.
e.       Aspek politik
Proses demokratisasi tersebut diawali dengan amandemen konstitusi UUD 1945 yang dilakukan paska reformasi 1998, namun banyak hal yang patut ditanyakan Karena ternyata harapan kita demokrasi secara pancasila, direduksi menjadi demokrasi yang cenderung liberal. Liberalisme demokrasi di Indonesia kemudian ditunjukan kepada realita politik yang transaksional-ekonomis.Pelaksanaan pemilu atau pemilukada langsung dikonpersi menjadi transaksi ekonomis antara partai politik-calon kepala daerah-konstituen.
System politik yang sehat dan dinamis masih jauh terasa maka dibutuhkan strategi yang efektif untuk mengubah itu semua. Ada dua pendekatan yang mesti ditempuh :
1.      Pendekatan struktural
2.      Pendekatan cultural



f.       Aspek ekonomi
Masuknya modal asing besar dari luar karena ruang yang terbuka oleh pemerintah (melalui undang-undang penanaman modal) kian merugikan rakyat kecil (ekonomi masyarakat). Akibatnya adalah semakin besarnya ketergantungan kepada modal asing. Maka makin jelas tampak kesenjangn ekonomi antara masyarakat dengan pemilik modal ini. Bukti penyelewengan pemerintah terhadap sila kelima.
Agar stabilitas ekonomi tetap terjaga dalam rangka ketahanan nasional, solusi yang dilakukan adalah penguatan kembali ekonomi kerakyatan seperti UUD 1945.

g.      Aspek sosial Budaya
Ketahanan soaial budaya merupakan kondisi sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonsia. Merosotnya tradisi gotong royong dan nilai-nilai multikulturalisme dalam kehidupan. Maka dalam memperbaikinya perlu upaya kolektif dari berbagai element masyarakat.

h.      Aspek Pertahanan-Keamanan
Aspek ini merupakan kunci ketahanan nasional. Yakni terciptanya keamanan dan tercapainya kesejahteraan. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman militer dan senjata terhadap keutuhan negara.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda