Minggu, 03 Januari 2016

Penginderaan Jauh



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG MASALAH
Di zaman yang semakin canggih dan modern ini banyak tekhnologi yang digunakan baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan publik. Semakin berkembangnya zaman, semakin canggih pula tekhnologi tersebut diciptakan bahkan tidak bisa untuk difikirkan menggunakan nalar manusia. Akan tetapi, tidak semua tekhnologi dengan mudah digunakan dalam setiap fungsinya. Masing-masing tekhnologi digunakan sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Salah satunya adalah tekhnologi yang menggunakan Penginderaan jauh dalam mengunakan untuk mencapai suatu tujuannya. Salah satunya adalah satelit atau foto citra udara. Citra menggambarkan Objek, daerah, dan gejala dipermukaan bumi. Wujud dan letak yang mirip dengan wujud dan letaknya dipermukaan bumi. Tidak sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa citra penginderaan jauh ini berfungsi sebagai dalam pembuatan peta bahkan dapat dikatakan sebagai aspek mutlak dalam pembuatan peta.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan Penginderaan Jauh ?
2.      Sebutkan komponen-komponen Penginderaan Jauh ?
3.      Sebutkan macam-macam Citra dalam Penginderaan Jauh !?
4.      Apa saja manfaat dari Citra Penginderaan Jauh ?
5.      Bagaimana Interpretasi Bentang Alam dan Bentang Budaya dalam Citra ?

C.     TUJUAN
1.      Mengetahui Definisi dari Penginderaan Jauh
2.      Mengetahui komponen-komponen Penginderaan Jauh
3.      Mengetahui Macam-macam citra dalam Penginderaan Jauh
4.      Mengetahui manfaat dari Citra Penginderaan Jauh
5.      Mengetahui Interpretasi Bentang Alam dan Bentang Budaya dalam Citra



BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGINDERAAN JAUH DAN CITRA
1. Pengertian Penginderaan Jauh
Banyak para ahli yang memberi batasan tentang penginderaan jauh (Remote sensing)
dan citra. Beberapa pendapat para ahli dapat disampaikan sebagai berikut :
a.       Menurut Lilesand dan Kiefer
Penginderaan jauh ialah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang di peroleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji.
b.      Menurut liendgren
Penginderaan jauh, yaitu berbagai teknik yang dikembangakan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
c.       Menurut Hornby
1.      Keserupaan atau tiruan seseorang terhadap suatu barang, terutama yang di buat dari kayu.
2.      Gambaran mental atau gagasan, tentang konsep suatu barang atau seseorang.
3.      Gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera.
d.      Menurut Simonett
1.      Gambaran objek yang dihasilkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah cermin.
2.      Gambaran atau rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang dihasilkan dengan cara optik, elektro optic, optic mekanik, atau elektronik. Pada umumnya, ia digunakan bila radiasi elektro magnetic yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu objek tidak langsung dan direkam pada film.
Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya penginderaan jauh merupakan cara memperoleh informasi suatu objek, daerah, atau gejala dipermukaan bumi dengan menggunakan alat tanpa harus melakukan kontak langsung dengan objek.
2.  Komponen Penginderaan Jauh
Sebelum melakukan penginderaan jauh perlu terlebih dahulu mengetahui komponen yang dibutuhkan dalam penginderaan jauh. Komponen-komponen tersebut seperti berikut ini
a.       Objek dalam penginderaan jauh merupakan komponen yang paling utama, karena objek merupakan sasaran yang akan direkam. Objek itu berupa fenomena yang ada dipermukaan bumi.
b.      Sumber tenaga utama yang digunakan dalam penginderaan jauh berupa matahari
c.       Sensor merupakan alat bantu utuk merekam segala sesuatu yang berkaitan dengan fenomena di permukaan bumi. Dalam penginderaan jauh sensor yang digunakan berupa kamera
d.      Wahana merupakan tempat untuk membawa sensor. Wahana yang mebawa sensor biasanya berupa pesawat terbang, satelit, dan pesawat ulak-alik.  Sebelum ada pesawat terbang wahana yang di gunakan berupa laying-layang, burung merpati dan balon udara.
e.       Keluaran merupakan hasil dari aktivitas prekaman. Pada keluaran memproses dan mengahsilkan informasi atau data yang disebut dengan citra.
B. MACAM-MACAM CITRA DALAM PENGINDERAAN JAUH
Citra penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Citra Foto atau Foto Udara
Cita adalah hasil gambar rekaman yang berupa foto yang dihasilkan dengan cara optic dan elektronik. Bagian-bagian foto udara seperti dibawah ini.
Keterangan :
a.       Nomer urut foto udara secara keseluruhan.
b.      Jam atau waktu pemotretan untuk mengetahui arah atau orientasi medan.
c.       Level menunjukan gelembung yang digunkan untuk menentukan kemiringan
d.      Altimeter untuk menentukan tinggi tebang pesawat
e.       Principle distance focus kamera digunkan untuk menentukan skala pada saat dilapangan.
f.       Jenis kamera untuk menentukan ketelitian dari fiducial mark dan dipakai pada penelitian principle point. Principle pont (PP) merupakan pusat foto udara untuk menentukan kebenaran pada objek R dengan jalur terbang. No.74 dan lembar udara No.18
Citra foto dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       Menurut penggunaan spectrum gelombang elektromagnetik dibedakan menjadi :
1.    Foto ultraviolet, yaitu cita foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum sinar ultraviolet
2.    Foto ortokromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum sinar tampak muali warna biru sampai sebagian warna hijau
3.    Foto pankromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan dengan spectrum sinar tampak, mulai warna merah sampai ungu.
4.    Foto inframerah, taitu cita foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum sinar inframerah.


b.      Menurut ketegakan kamera terhadap permukaan bumi dibagi menjadi sebagai berikut :
1.    Foto vertical, yaitu citra foto yang dibuat dengan sumbu kamera dan tegak lurus terhadap tegak objek.
2.    Foto condong, yaitu citra foto tyang dibuat dengan sumbu kamera yang menyudut terhadap garis tegak lurus dan menuju ke permukaan bumi.
c.       Menurut kamera yang digunakan dibedakan menjadi sebagai berikut :
1.    Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat untuk kamera tunggal dan biasanya tiap daerah liputannnya hanya tergambar oleh satu lembar foto
2.    Foto jamak, yaitu foto yang dibuat pada waktu yang sama dan menggambarakan daerah liputan yang sama.
d.      Menurut warna dibedakan menjadi :
1.    Foto berwarna semu, yaitu  warna objek tidak sama seperti warna foto
2.    Foto warna asli, yaitu foto pankromatik berwarna

e.       Menurut sistem wahana dibedakan menjadi  :
1. Foto udara, yaitu foto yang dibuat dari pesawat udara
2. foto satelit, yaitu foto yang dibuat dari satelit

2. Citra Non-foto
Citra Non-foto dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a.       Menurut Spektrum Elektro Magnetik yang digunakan :
1.    Citra Inframerah Thernal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah Thernal
2.    Citra Radar, yaitu citra yang dibuat dengan spkektrum gelombang mikro
b.      Menurut Sensornya
1.    Citra Tunggal, yaitu cutra yang dibuat dengan sensor tunggal
2.    Citra Multi spektral, yaitu citra yang dibuat dengan saluran sempit
c.       Menurut Wahana
1.    Citra dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi diudara, seperti citra inframerah thernal, citra radar, dan citra MSS.
2.    Citra satelit, yaitu citra yang buat dengan wahana yang beroperasi di angkasa luar, seperti citra satelit
Beberapa Citra Satelit yang ada di dunia memiliki manfaat yang berbeda-beda, anatara lain :
a.       Citra satelit yang berguna untuk penginderaan keadaan laut, contohnya Citra Seasat (Amerika Serikat) dan citra MOS/ Marine Observation Satellite (Jepang).
b.      Citra satelit yang digunakan untuk penginderaan cuaca, contohnya NOAA/National Oceanic and Atmospheric Administration (Amerika Serikat) dan Meteor (Rusia).
c.       Citra satelit yang digunakan untuk penginderaan planet contohnya Viking dan Ranger (Amerika Serikat), serta Luna dan Venera (Rusia)
d.      Citra satelit yang digunakan untuk penginderaan sumber daya bumi, contohnya Citra Landsat (Amerika Serikat), SPOT/ Le System Probatoire d’ Observation (Prancis) dan Soyus (Rusia).

Perbedaan Citra Foto dan Non-foto adalah sebagai berikut :
Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri-ciri yang terekam oleh sensor. Ciri-ciri tersebut meliputi :
1.      Ciri Spasial, yaitu ciri yang berkaitan dengan ruang, seperti pola, tekstur, situs, asosiasi, bentuk, ukuran dan bayangan.
2.      Ciri Spektral, yaitu ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan Rona dan warna
3.      Ciri Temporal, yaitu ciri yang berkaitan dengan waktu saat perekaman.

C.  PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH
            Citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal dan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan peta, diantaranya sebagai berikut :
1.      Citra menggambarkan Objek, daerah, dan gejala dipermukaan bumi. Wujud dan letak yang mirip dengan wujud dan letaknya dipermukaan bumi. Citra merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka letak. Bagi daerah yang belum ada peta, citra dapat digunakan sebagai pengganti peta.
2.      Jenis Citra tertentu dapat menimbulkan gambaran 3 dimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut Stereoskop sedangkan peta tidak. Gambaran 3 dimensi menguntungkan dalam berbagai hal antara lain :
a.       Menyajikan model medan yang jelas
b.      Relatif lebih jelas karena adanya pembesaran vertikal
c.       Memungkinkan mendapatkan pengukuran data beda tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kontur, perencanaan lintasan jalan, dan saluran itigasi.
3.      Memungkinkan pengukuran volume, seperti volume kayu dan tanah yang harus di galih pada perencanaan pembuatan jalan.
4.      Memungkinkan menentukan lereng untuk mendapatkan kelas lahan, konservasi lahan, dan keperluan lainnya.
5.      Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit di jangkau secara terestial.
6.      Citra merupakan satu-satunya pemetaan daerah bencana, seperti pemetaan daerah banjir dan daerah yang terkena gempa bumi maupun angin ribut.
7.      Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek sehingga citra merupakan alat yang baik untuk memantau perubahan cepat seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan perluasan lahan garapan.
8.      Citra dapat memberikan tambahan keterngan detail yang tidak mungkin dinyatakan pada peta.
9.      Citra dapat dibuat untuk segala medan meskipun ada rintangan luar biasa dari keadaan alamnya.
10.  Pembuatan citra lebih cepat.
11.  Relief pada citra tidak tampak bila dibandingkan dengan relief pada peta yang tampak.
12.  Keterangan yang tertera di tepi peta pada citra biasanya tidak ada.
13.  Pembuatan citra dapat menghemat waktu dan biaya.
14.  Citra merupakan alat yang baik sekali untuk memonitoring perubahan cepat dipermukaan bumi seperti pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan pembukaan daerah hutan.
Pemenfaatan penginderaan jauh dalam berbagai bidang antara lain sebgai berikut :
1.      Bidang Oseanografi (Kelautan) adalah untuk mengamati pasang surut dan gelombang pasang air laut, mengamati sifat fisis laut, mengelola dan mengembangkan wilayah pantai, serta memetakan perubahan yang terjadi di daerah pantai dan sekitarnya
2.      Bidang kehutanan adalah untuk pemantauan sumber daya hutan, melakukan infentarisasi terhadap hutan, mengukur tinggi pohon dan diameter pohon, serta memantau penebangan hutan dan kebakaran hutan
3.      Bidang hidrologi adalah untuk memntau daerah aliran sungai (DAS), mwemantau daerah tangkapan hujan, dan memantau daerah rawan banjir.
4.      Bidang pertanian adalah untuk mengatahui awal musim tanam, memprediksi hasil panen dan memetakan daerah berdasarkan kesesuaian lahan
5.      Bidang geologi adalah untuk mengetahui berbagai jenis batuan, memetakan daerah persebaran mineral dan hasil tambang
6.      Bidang lingkungan adalah untuk memantau perubahan dan kerusakan lingkungan, memetakan penggunaan lahan, pengawasan lahan yang telah kritis, dan penybaran sumber daya alam
7.      Bidang meteorologi adalah upaya mengamati iklim suatu daerah dan menganalisis cuaca

D. INTERPRETASI BENTANG ALAM DAN BENTANG BUDAYA PADA CITRA
Kenampakan bentang alam dan budaya pada citra diketahui dari berbagai cara, seperti pola aliran, morfologi permukaan, lapisan batuan, dan sebagainya. Contoh kenampakan be`ntang alam dan budaya dapat dilihat dalam citra di bawah ini :
1.      Kenampakan unsur bentang alam berupa perairan
Gambar pada 2.5 terlihat bahwa kenampakan perairan berupa sungai dapat dikenali dengan mudah dengan warna gelap dan bentuk yang berkelok-kelok.

2.      Kenampakan unsur bentang budaya berupa permukiman
Berdasarkan citra pada gambar 2.5 tampak bawa permukiman penduduk ditunjukan dengan adanya bentuk kecil-kecil persegi empat dengan situs berada di dekat jalan raya.
Kenampakan bentang alam dan budaya yang terdapat padacitra kadang sulit dikenalai. Salah satu cara yang digunakan dalam mengidentifikasi bentanag alam dan budaya pada citra adalah dengan menggunakan adalah unsur interpetasi citra. Identifikasi bentang alam melalui citra dilakukan dengan menggunakan alat yang di sebut Stereoskop sehingga akan tampak kenampakan 3 dimensi.
Untuk dapat menfsirkan pola dan ciri suatu citra dapat dilakukan dengan interpretasi citra. Interpretasi citra terdiri atas sebgai berikut :
1.      Rona dan warna, rona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra. Warna ialah wujud yang tamapak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit. Warna mempunyai beberapa kelabihan dibanding dengan rona karena ini lebih mirip dengan objek yang sebenarnya dan gradasi warnanya lebih besar dari pada gradasi rona. Yaitu 100 kali lebih besar.
Pengukuran rona dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.       Cara relief nya itu pengukuran dengan menggunakan mata biasa, melalui cara ini rona dibedakan melalui 4 tingkat, kelabu putih, kelabu, kelabu hitam dan hitam.
b.      Cara kuantitatif yaitu pengukuran dengan menggunakan alat, dimana rona diukur berdasarkan kapasitasnya maupun transmisinya. Alat untuk mengukur tingkat rona disebut Densitometer.
Rona dipengaruhu oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
a.       Karakteristik objek
b.      Bahan yang digunakan
c.       Pemprosesan emulsi
d.      Cuaca
e.       Letak objek dan waktu pemotretan
Contoh bentang alam dan budaya berdasarkan interpetasi rona :
a.       Tanaman karet, bakau, dan sagu tampak gelap pada foto pankromatik.
b.      Tanaman berdaun lembut, seperti beringin dan rumput pada umumnya tampak cerah pada foto inframerah
c.       Air menampakan rona pada foto prankromatik.

2.      Bentuk, bentuk merupakan konfigurasi umum dari suatu objek. Bentuk ini adalah kunci pengenalan yang paling penting sebab banyak objek yang bentuknya spesifik sehingga pengenalan pada citra dapat dilakukan berdasarkan bentuknya saja.
Contoh :
a.       Gunung api yang dikenal dengan bentuknya yang menyerupai kerucut
b.      Kubah dikenal dengan bentuknya yang cembung dan membulat
3.      Ukuran, ukuran merupakanatribut dari objek yang meliputi luas, panjang, tinggi, kemiringan dan volume dari suatu objek.
4.      Bayangan, bayangan mencerminkan keadaan dimana ada objek yang menghalangi sinar matahari yang seharusnya mengenai suatu daerah tertentu. Bayanagan merupakan faktor pengenalan penting untuk sebuah objek, karena bentuk bayangan mencerminkan profil dari objek
5.      Tekstur, tekstur adalah frekuensi perubahan rona didalam citra. Tekstur dibedakan atas :
a.       Seragam atau tidak seragam
b.      Kasar atau halus
c.       Granuler atau linier  (berbutir-butir atau memanjang)
d.      Wooli ( teratur seperti bulu) atau motled (tidak teratur)
Contoh interpretasi dengan menggunakan tekstur adalah :
a.       Hutan bertekstur kasar, belukar sedang, dan semak halus.
b.      Permukaan air yang tenang bertekstur halus
6.      Pola, pola merupakan susunan keruangan dari suatu objek. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek secara alamiah. Seperti permukiman dapat memberi jawaban bagi efek difusi dan migrasi.
Pola batuan singkapan merupakan kunci pengenalan bagi struktur jenis batuan dan tekstur tanah. Contoh interpretasi dengan menggunakan pola adalah pola aliran sungai sering menandai bagi struktur geologi, litologi, dan jenis tanah. Pola aliran trellis menandai struktur lipatan, pola aliran dendritik menandai jenis batuan yang sama.
7.      Situs, situs yaitu letak suatu objek dengan objek lain disekitarnya. Situs merupakan kunci oengenalan yang penting bagai bentang budaya maupun alam. Contoh interpetasi dalam menggunakan situs adalah kebun kopi terletak ditanah miring, karena tanaman kopi menghendaki penaturan air yang baik.
8.      Asosiasi, asosiasi merupakan keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Unsur interpretasi citra tersebut bila disusun secara hirarki atau barjenjang dapat dilihat pada gambar 2.7.
Contoh interpretasi citra penginderaan jauh, seperti di uraikan dibawah ini.
Dalam melakukan interpretasi citra penginderaan jauh didasarkan pada 8 unsur interpretasi. Ke 8 unsur itulah yang menjadi dasar dalam menentukan bentuk lahan.
































BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Penginderaan jauh merupakan cara memperoleh informasi suatu objek, daerah, atau gejala dipermukaan bumi dengan menggunakan alat tanpa harus melakukan kontak langsung dengan objek.
Sebelum melakukan penginderaan jauh perlu terlebih dahulu mengetahui komponen yang dibutuhkan dalam penginderaan jauh. Komponen-komponen tersebut seperti berikut ini
a.       Objek dalam penginderaan jauh merupakan komponen yang paling utama, karena objek merupakan sasaran yang akan direkam.
b.      Sumber tenaga utama yang digunakan dalam penginderaan jauh berupa matahari
c.       Sensor merupakan alat bantu utuk merekam segala sesuatu yang berkaitan dengan fenomena di permukaan bumi
d.      Wahana merupakan tempat untuk membawa sensor.
e.       Keluaran merupakan hasil dari aktivitas prekaman.
Citra penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      Citra Foto atau Foto Udara
2.      Citra Non-foto
Citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal dan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan peta, diantaranya adalah : Citra menggambarkan Objek, daerah, dan gejala dipermukaan bumi. Wujud dan letak yang mirip dengan wujud dan letaknya dipermukaan bumi. Citra merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka letak. Bagi daerah yang belum ada peta, citra dapat digunakan sebagai pengganti peta.
Kenampakan bentang alam dan budaya pada citra diketahui dari berbagai cara, seperti pola aliran, morfologi permukaan, lapisan batuan, dan sebagainya.



DAFTAR PUSTAKA
Suharsono,Prapto.1988. Identifikasi Bentuk lahan dan Interpretasi Citra untuk Geomorfologi, Yogyakarta: Puspics.
Susanto, 1986, Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda