Apa yang tidak diketahui dalam Filsafat Ilmu? Ini diaa..
Questions :
Banyak hal yang dapat
kita ketahui dengan belajar Filsafat, tetapi ada pula hal yang tidak dapat kita
ketahui. Persoalan apa itu ?
Answer :
Menurut
saya, ilmu yang tidak kita ketahui dari ilmu filsafat adalah ilmu yang tidak
logis artinya ilmu tersebut tidak terbukti kebenarannya atau dapat disebut juga
dengan TAKDIR. Saya yakin bahwa semua makhluk hidup telah memiliki takdir nya
masing-masing yang telah direncanakaan oleh Tuhan sang pencipta. Mengapa
demikian? Filsafat ilmu adalah ilmu yang bertujuan untuk mencari kebenaran, akan
tetapi kebenaran itu tidak selamanya berasal dari ilmu yang logis saja. Hal ini
di tujukan banyaknya tulisan dari beberapa buku yang menegaskan bahwa ilmu
filsafat adalah ilmu yang mencari Kebenaran. Contohnya seperti tulisan yang terdapat
dalam buku ‘Filsafat Ilmu’ penulis Jujun S.Suriasumantri berikut ini :
Alkisah bertanyalah seorang awam
kepada ahli filsafat yang arif bijaksana “Coba sebutkan kepada saa berapa jenis
manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya” filsuf
itu menarik napas panjang dan berpantun :
Ada
orang yang tahu di tahunya
Ada
orang yang tahu di ketidaktahuannya
Ada
orang yang tidak tahu di tahunya
Ada
orang yang tidak tahu di ketidaktahuannya
Ini artinya kita hanya akan dapat berfilsafat dari
sepengetahuan kita saja. Ketidak keterkaitan TAKDIR dalam ilmu filsafat ini
sangat dibenarkan, mengapa demikian? Karena Takdir merupakan sesuatu yang tidak
dapat kita ketahui dengan cara apapun itu, sekalipun itu menggunakan ilmu
filsafat yang berlandaskan kebenaran sekalipun, Takdir sama sekali tidak dapat
di gambarkan dan di cari kebenarannya.
Selain itu, Takdir juga merupakan sesuatu yang abstrak dan
tiada seorang pun tahu akan hal itu karena ini sudah rahasia Tuhan yang tidak
seorangpun tahu. Sedangkan suatu ilmu pengetahuan dapat di katakan sebuah ilmu
apabila ilmu tersebut telah dibuktikan kebenarannya. Hal ini bukan berarti
bahwa Takdir tidak terbukti kebenarannya, akan tetapi kebenaran takdir hanya
dirasakan oleh dua unsur saja, yaitu seseorang yang digariskan untuk menerima
takdir dan Tuhan ang maha pencipta yang memberikan Takdir.
Jangankan untuk dipelajari, Takdir juga terkadang sulit
dipahami oleh akal pikiran manusia yang mendapatkan sebuah takdir tersebut,
karena tidak semua takdir berujung pada kebahagiaan seperti apa yang kita
minta. Maka dari itu sulit untuk
mempelajari ilmu yang tidak logis artinya tidak dapat dibuktikan kebenarannya
atau dapat disebut juga dengan Takdir dalam sebuah ilmu manapun termasuk
Filsafat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda