Problematika Pembelajaran Bahasa Daerah
“ MASALAH PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH
“
Masalah pembelajaran khususnya dalam
bahasa daerah di kalangan peserta didik adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa daerah sulit di pahami oleh seseorang
yang berasal dari daerah tertentu untuk mempelajari bahasa dari daerah tertentu
pula.
Contohnya : Seorang peserta didik yang yang
berasal dari daerah sumatera utara di tuntut untuk mempelajari bahasa jawa yang
sama sekali tidak bisa ia ucapkan dan artikan.
2. Warga negara
asing yang ingin belajar bahasa Indonesia terutama bahasa daerah menjadi
kesulitan karena terlalu banyak kosakata yang digunakan.
3. Masyarakat
menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa daerah karena sudah terbiasa
menggunakan bahasa indonesia yang baku. Hal ini terjadi karena lingkungan
disekitar menggunakan bahasa indonesia yang baku sebagai alat berkomunikasi
antar individual.
4. Dapat menimbulkan
kesalahpahaman antar individu, karena arti dalam sebuah bahasa daerah tertentu
belum tentu sama dengan arti dalam bahasa daerah yang lainnya pula.
5. Ketidakpahaman peserta didik dalam mempelajari
bahasa daerah, Hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik dapat memahami
penggunaan bahasa daerah. Akibatnya peserta didik jadi malas dan tidak adanya
ketertarikan dalam mempelajari bahasa daerah.
6. Peserta didik biasanya kesulitan dalam
pengucapan bahasa daerah tersebut. Karena salah dalam pengucapan saja dapat
berakibat dalam arti kata yang berbeda pula.
7. Ketidaktarikan peserta didik dalam
pembelajaran bahasa daerah, karena menurut mereka bahasa daerah adalah bahasa
kuno yang dapat membedakan status sosial apabila di aplikasikan.
8. Peserta
didik biasanya tidak tertarik mempelajari bahasa daerah yang menurutnya tidak
penting untuk dipelajari. Karena sebagian orang menganggap bahasa daaerah tidak
ada manfaatnya di masa yang akan datang dan lebih memilih untuk mempelajari
bahasa asing yang keluar dari budaya indonesia itu sendiri contohnya bahasa inggris.
9. Peserta didik yang sangat lambat dalam
belajar. Jangankan untuk bahasa daerah yang sama sekali tidak ia ketahui
sebelumnya, dalam pelajaran lainpun terkadang seseorang yang lambat dalam
menangkap suatu pelajaran.
10. Peserta didik yang kekurangan motivasi dalam
belajar sehingga menjadi bermalas-malasan dalam proses suatu pembelajaran,
khususnya dalam pembelajaran bahasa daerah.
11. Peserta didik yang tidak mengikuti proses
belajar- mengajar dikelas, yang mengakibatkan kehilangan sebagian besar
kegiatan belajarnya. Selain itu siswa/mahasiswa juga tidak memahami yang
seharusnya ia pahami dalam suaatu teori pembelajaran, khususnya bahasa daerah.
12. Lingkungan sekolah juga berpengaruh dalam
masalah pembelajaran khususnya bahasa daerah, contohnya seorang guru/dosen yang
sangat membosankan dalam proses pembelajaran yang menimbulkan kebosanan
terhadap mata pelajaran yang diajarkannya pula. Sehingga materi yang di ajarkan
tidak membekas sama-sekali dalam pikiran peserta didik.
13. Situasi
dan kondisi juga sangat berpengaruh dalam masalah pembelajaran, contohnya
pelajaran bahasa daerah yang dilakukan di akhir mata pelajaran lainnya, yang
mengakibatkan kejenuhan akan suatu pembelajaran. Karena mengingat bahasa
daeraah adalah bahasa yang sangat sulit terlebih bahasa tersebut adalah bahasa
yang belum pernah kita kenali.
14. Bagi sebagian besar peserta didik menganggap
remeh dalam pelajaran tertentu khususnya bahasa daerah, terlebih bahasa daerah
tersebut merupakan bahasa sehari-hari yang ia pakai. Akibatnya peserta didik
merasa tidak perlu untuk mempelajari bahasa daerah tersebut.
15. Masalah lainnya adalah, banyaknya tuntutan
yang harus ia lakukan ketika seorang peserta didik harus mempelajari suatu
bahasa daerah yang mengakibatkan tidak inginnya ia mempelajari bahasa daerah
tersebut.
Demikian
masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran khususnya bahasa daerah
yang saya cermati dalam setiap prosese pembelajaran menurut sudut pandang saya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda