Wanita Haid Bukan Berarti "Istirahat" Beribadah
Wanita
Haid Bukan Berarti “Istirahat”
Beribadah
Salah
satu makhluk ciptaan Allah yang satu ini memanglah spesial, mengapa demikian?
Ada sesuatu yang tidak bisa di alami oleh makhluk Allah yang sama-sama
menyandang predikat manusia ini. Yaps, ialah wanita. Setiap manusia memang
memiliki segala sesuatunya yang berbeda-beda, baik dari segi karakteristiknya,
sifat dan perilakunya. Ialah Allah maha pencipta dan maha pemberi kehidupan
kepada setiap makhluk yang di ciptakannya. Ia mencptakan segala sesuatunya
dengan sesempurna mungkin, akan tetapi makhluk Allha seperti manusia ini
terkadang masih merasa belum puas akan pemberian yang Allah berikan kepada
kita, padahal Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita
minta (inginkan). Bisa jadi apa yang kita kira baik untuk diri kita tetapi buruk
di mata Allah.
Lalu
apa keistmewaan wanita ?
Setiap
manusia di ciptakan keistimewaan masing-masing, termasuk wanita. Eanita
memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia selain wanita. Yaitu
masa menstruasi (Haid). Haid adalah suatu tanda pubertas pada sesorang wanita
yang di tandai dengan keluarnya darah dari kemaluan wanita yang menandakan
bahwa wanita ersebut sudah memasuki masa akhir baligh. Artinya, sejak saat
itulah wanita mulai wajib melakukan hal-hal yang di wajibkan oleh agama
khususnya islam. Wanita haid biasanya di mulai dari usia 14 tahun. Lamanya
wanita haid biasanya sekitar 7 hari per satu bulan. Tapi ada juga yang
mengalaminya lebih lama atau bahkan lebih singat. Hal tersebut tergantung
hormon dari masing-masing wanita tersebut.
Dalam
pandangan islam, banyak sekali tantangan yang bagi wanita yang sedang mengalami
masa pubertas atau yang kita kenal dengan haid (menstruasi) ini, seperti tidak
boleh membaca dan menyentuh Al-Qur’an, tidak boleh melakukan shalat ( fardhu
maupun sunnah), tidak boleh berpuasa, dan lain sebagainya. Hal tersebut
dikarenakan tubuh wanita yangs edang mengalami haid dikatakan dalam islam
wanita tersebut sedang memiliki najis dan apabila kita melaksanakan larangan
yang telah di sebutkan di atas maka hukumnya haram.
Pendapat
lain juga mengemukakan bahawa kita di larang memotong kuku atau rambut ketika
sedang mengalami masa menstruasi tersebut, hal ini dikarenakan kuku, rambut,
atau bagian tubuh manusia berhak terlepas dari tubuh kita dengan kondisi dan keadaan yang suci. Apabila salah satu
bagian dari tubuh kita seperti rambut dan kuku tadi terlepas, hendaknya kita
simpan dan kita sucikan bersama mandi besar yang di lakukan setelah selasai
mengalami masa haid yang di lakukan di akhir menstruasi tersebut.
Lalu
apa seorang wanita berhenti beribadah ketika sedang mengalami masa haid ?
Tentu
tidak, kita juga dapat beribadah dengan cara yang lain. Ada beberapa amalan
sunnah ketika wanita sedang haid, yaitu sebagai berikut :
1. Berdo’a
2. Memperbanyak
Istighfar
3. Memperbanyak
dzikir kepada Allah
4. Memperbanyak
shalawat Nabi
5. Membaca
dzikir Asmaul Husna
6. Membeca
dan mengahfal kitab-kitab hadist
7. Membaca
buku, majalah atau risalah agama
8. Mengulangi
surah-surah yang biasa di amalkan
9. Membaca
Al-Mathurat dengan niat dzikir
10. Mendengar
bacaan Al-Qur’an
11. Bersabar,
menjaga tutur kata dan kebersihan diri
12. Berkhidmat
untuk suami atau keluarga
13. Membantu
pekerjaan rumah
14. Bersedekah
15. Menjalankan
kerka-kerja dakwah
16. Menghadiri
majlis-majlis ilmu yang di adakan
Nah,
dengan kegiatan-kegiatan seperti yang telah di sebutkan di atas dapat
membuktikan bahwa wanita yang sedang mengalami haid (menstruasi) bukan berarti
“istirahat” beribadah kepada sang illahi. Hal ini dilakukan agar waktu kita
tidak terbuang sia-sia dengan tidak melakukan ibadah apapun ketika kita
khususnya wanita yang sedang mengalamimasa haid (menstruasi). Dengan kata lain,
kita juga dapat memperoleh pahala ketika masa haid tersebut datang di setiap
bulannya ...
@sitiliayuliana
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda